Buku Catatan Indah Untuk Tuhan (CIUT) yang ditulis oleh seorang entreprenuer asal Yogyakarta, Saptuari Sugiharto. Buku ini sebelumnya sudah dicetak melalui penerbit Mizania namun untuk Buku Catatan Indah Untuk Tuhan Edisi Revisi.

Kenapa buku kedua diterbitkan oleh penerbit baru, Move Media? Tidak ada informasi yang bisa saya dapatkan tentang hal ini di buku edisi revisi. Informasi tentang perubahan penerbit ini pun tidak diinformasikan dengan jelas dalam beberapa akun medsos milik pengarang sendiri. Oleh karena itu saya terima-terima saja kalau pengarang mengatakan ada dua kisah tambahan dalam cetakan buku Catatan Indah Untuk Tuhan yang ditulis oleh mas Saptuari Sugiharto.

Saya sendiri tertarik untuk membeli Buku Catatan Indah Untuk Tuhan Edisi Revisi setelah bergabung dengan grup khusus yang dibuat oleh Saptuari Sugiharto di fb. Saya tertarik untuk gabung dengan Grup facebook Belajar Wirausaha Bareng Saptuari karena sedang memikirkan untuk mempersiapkan diri pensiun beberapa tahun ke depan.

Entah anda sekarang menjabat sebagai Direktur, Komisaris, atau hanya seorang staf biasa, pastinya masa pensiun itu akan anda hadapi. Entah karena perusahaan gulung tikar atau perusahaan lebih memilih orang lain untuk menggantikan posisi anda saat ini. Jadi lebih baik persiapkan dari sekarang bisnis yang akan digeluti saat masa senggang anda hadir.

Buku Catatan Indah Untuk Tuhan sendiri tidak hanya kumpulan kisah tentang wirausaha yang ditulis dalam Saptuari Sugiharto. Buku ini saya lihat sebagai kumpulan kisah perjalanan spiritual dari pengarang selama ini, baik saat kuliah maupun memulai wirausaha.

Dalam kata pengantar Buku Catatan Indah Untuk Tuhan, penulis menerbitkan buku ini sebagai salah satu cara penulis untuk "cari muka" pada Tuhan.

Cari Muka Pada Tuhan

Semua yang bernafas pasti akan merasakan kematian. Manusia tidak bisa menghindari kematian walaupun manusia bersatu padu untuk mengakali kematian tersebut. Kematian adalah pintu gerbang menuju Tuhan. Jika tidak mempersiapkan diri dengan baik pastilah manusia itu akan salah tingkah di hadapan Tuhan.

Disadari atau tidak, manusia saat ini hampir saja melupakan Tuhan. Meskipun banyak perangkat dan pesan yang disampaikan orang terdekat, seberapa besar usaha anda untuk menjadi hamba-Nya yang diinginkan.

Saya sendiri merasa tertampar saat kembali diingatkan oleh penulis.

Secara tidak sadar selama ini saya terlalu fokus pada proyek sendiri di blog pencaricerah.com dan juga terlalu fokus pada pekerjaan utama sebagai karyawan di salah satu perusahaan asuransi swasta di Jakarta Selatan. Alhamdulillah saya tidak meninggalkan kewajiban sebagai muslim untuk selalu melapor 5 kali sehari, tetapi ibadah tersebut hanya sekedar melepas kewajiban. Padahal Shalat tidak hanya sebuah ibadah tetapi sebuah percakapan yang sangat pribadi antara hamba dengan Tuhannya. 

Apa yang akan didapat jika seorang hamba mendapat perhatian dari Tuhan? Satu kisah yang diberikan oleh pengarang di Bab Kedua buku CIUT diambil dari sebuah pengajian yang diikuti oleh pengarang. Alkisah salah seorang pengasuh salah satu pondok pesantren di Jawa Timur kehilangan motor yang ia miliki. Ketika diberi tahu oleh salah seorang santrinya, kiyai tadi berkata, "Jika Allah menakdirkan motor tersebut rejeki saya, nanti akan pulang sendiri". Dikisahkan oleh penulis jika perkataan kiyai yang mencerminkan kepasrahan yang total kepada Allah atas musibah yang dialami oleh kiyai tersebut (kehilangan motor) dijawab oleh Allah dengan mengembalikan motor yang dicuri.

Cara Allah mengembalikan motor sang kiyai adalah membuat motor tersebut mogok di tengah sawah. Karena tidak bisa dikendarai lagi si pencuri motor pun meninggalkan motor sang kiyai di pinggir sawah.

Pengarang mencatat pelajaran dari kisah yang disampaikan guru ngaji beliau kenapa motor yang dicuri tadi tetap menjadi rejeki sang kiyai. Dan ini yang harus diikuti oleh kita, umat muslim yang lupa, agar pertolongan Allah itu hadir.

Cara Cari Muka Sang Kiyai

  1. Sebelum waktu shalat masuk, sang kiyai sudah lebih dahulu datang ke mesjid.
  2. Pakaian yang dikenakan sang kiyai untuk bertemu Tuhannya itu wangi, dan ia sempatkan lebih dahulu membersihkan badan dengan mandi.
  3. Menunggu waktu shalat masuk sang kiai akan berdzikir atau mengaji.

Sekarang coba anda renungi. Bagaimana anda memenuhi panggilan Tuhan selama ini? Apakah sama dengan sang kiai yang dimaksud? Atau anda seperti saya, berpakaian ala kadarnya (hanya yang sedang dipakai), tidak menggunakan minyak wangi, kalau habis kerja bakti tidak mandi lebih dahulu jadi bau keringat masih menempel bersama kotoran yang dibersihkan.

Padahal yang akan kita temui itu Tuhan. Raja dari Segala Kerajaan. Yang Mempunyai Kunci-Kunci Kekayaan. Yang Memenuhi Segala Asa.

Pernahkan anda membaca atau mendengar salah satu hadist dari nabi Muhammad S.A.W yang berkata, "... sekiranya tidak memberatkan umatku. Akan aku perintahkan umatku untuk bersiwak setiap berwudhu." Saya mohon maaf jika redaksi hadistnya keliru tetapi apa yang disampaikan dalam hadist tersebut menyiratkan bahwa kita harus tampil rapi untuk menghadap Tuhan.

Selama ini kita selalu tampil rapi, wangi dan terbaik saat acara-acara formal yang mewah dan prestisius atau saat akan menghadap Bos saat dipanggil ke ruangannya tetapi saat shalat kita hanya tampil apa adanya. Maka bagaimana Tuhan akan memberikan perhatiannya kepada kita?

Pelajaran yang saya ambil tentang cari muka di hadapan Tuhan ini hanya segelintir dari banyaknya kisah hikmah yang ditulis oleh Saptuari di buku Catatan Indah Untuk Tuhan. Total ada 22 Catatan Indah yang disampaikan oleh mas Saptuari Sugiharto di dalam buku ini.

Dari Yang Baik Untuk Yang Baik

Meskipun banyak kisah-kisah yang sangat menginspirasi yang diberikan oleh pengarang, saya mencatat beberapa contoh yang disampaikan oleh mas Saptuari tidak sesuai dengan karakter sebuah buku dakwah. Salah satu kisah yang tidak membuat saya sreg adalah kisah seorang dai yang berdakwah di komplek pelacuran. Apalagi dai tersebut mengadakan acara pengumpulan dana bantuan sosial untuk membantu orang yang layak dibantu.

Dari kisah dai tersebut yang membuat saya tidak sreg adalah dana yang dikumpulkan di tempat maksiat tersebut. Saya teringat sebuah kisah ketika nabi Muhammad S.A.W. yang saat itu akan membuat mesjid di Yatsrib. Dengan jelas nabi menyebutkan jika sedekah ataupun bantuan untuk pembuatan mesjid tersebut harus berasal dari harta yang jelas asalnya dan nabi dengan tegas menolak dana dari wanita-wanita pekerja seks komersial jahiliyah.

Dalam kisah yang disampaikan penulis dalam buku tersebut diketahui jika si dai menangkap keinginan para pelaku maksiat untuk berbuat baik. Oleh karena itu si dai mengadakan taklim di tempat-tempat yang secara naluri akan dihindari oleh sang dai. Dalam kisah penggalangan dana di tempat maksiat tersebut penulis tidak menjelaskan secara rinci persyaratan dana yang dikumpulkan haruslah berasal dari jalan yang halal. Makanya saya jadi teringat bagaimana Nabi Muhammad S.A.W. mengumpulkan dana untuk mendirikan mesjid di Yastrib.

Saya jadi berpikir jika tidak diberikan rambu-rambu yang terjadi kemaksiatan justru merajalela bukannya taubat dan mencari ridha Allah dengan memilih pekerjaan yang lebih baik. Malah seperti menginspirasi untuk tetap berkubang dalam kemaksiatan dan berharap harta yang didapat dari pekerjaan tersebut dapat disucikan dengan memberikan dana bantuan sosial yang digalang oleh dai tersebut.

Untuk tujuan yang baik tidak hanya tujuannya yang dilihat tetapi juga prosesnya. 

Harga Buku Catatan Indah Untuk Tuhan

Harga buku Catatan Indah Untuk Tuhan edisi revisi dari penulis dihargai sebesar Rp, 89.000. Jika anda ingin memiliki buku yang penuh kisah-kisah hikmah dari Saptuari ini, anda dapat memesan melalui laman resmi tokopedia.com. Dapatkan cashback 5% ke top point anda jika anda memesan buku ini melalui tokopedia.

Bagi anda yang sedang mencari Catatan Indah Untuk Tuhan dalam format pdf mungkin anda akan mendapatkannya dalam waktu dekat. Dari keterangan penerbit Move Media di laman twitter, buku ini mungkin akan dapat ditemukan dalam format ebook. Hanya saja hingga tulisan ini ane apdet akun penerbit Move Media tidak terlalu aktif di akun medsos tersebut.

Setelah membaca buku ini saya menjadi tergelitik untuk memiliki buku saptuari Kembali Ke Titik Nol.

Bagaimana menurut anda yang sudah membaca buku Catatan Indah Untuk Tuhan edisi revisi?

  • Buku Saptuari
  • Beli Buku

Komentar