Racun kalajengking.

Hewan ini menjadi pembicaraan yang sangat ramai beberapa hari terakhir. Apalagi presiden Joko Widodo menyatakan kalau racun kalajengking merupakan komoditas paling mahal didunia dengan bukti dihargai lebih dari 143 milyar rupiah untuk satu liter.

Pernyataan beliau tersebut disampaikan pada Musrembagnas RKP 2019. Sambil bergurau orang nomor satu Indonesia itu berkata, “Jadi pak Gubernur, pak Bupati, pak Walikota, kalau mau kaya cari racun kalajengking.” tribun

Pernyataan beliau cukup kontroversial hingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Penasaran dengan statement presiden tersebut saya pun menelusuri google mencari informasi yang berkaitan dengan racun kalajengking itu sendiri.

Kenapa racun dari hewan berbisa ini bisa semahal itu?

Informasi pertama yang saya tuju tentu saja wikipedia. Dari situs ensiklopedi khusus bahasa indonesia tersebut saya mendapatkan informasi dasar kalau racun hewan beruas yang masuk dalam ordo scorpiones tersebut mengandung racun saraf (neurotoksin).

Neurotoksin merupakan racun yang dapat mengakibatkan terganggunya transmisi saraf. Akibat terkena neurotoksin dari kalajengking seseorang atau seekor binatang akan mengalami kelumpuhan atau kematian.

Selain memiliki neurotoksin kalajengking memiliki racun sitotoksin yang bisa membunuh sel. Disebutkan dalam situs wikipedia tadi kalau kalajengking jenis Hemiscorpius Lepturus memiliki bisa sitotoksik (racun sel).

Obat-Obatan Dari Racun Kalajengking

Dikutip dari detikhealth racun kalajengking digunakan untuk beberapa penelitian sebagai pengganti obat-obatan yang ada sekarang seperti morfin (obat penghilang rasa sakit), obat kanker, obat malaria hingga obat jantung.

Baca juga: Kolesterol, Penyakit dan Pencegahannya

[caption id="attachment_4175" align="aligncenter" width="900"] gambar dari wikipedia[/caption]

Racun dari rhopalurus junceus atau kalajengking biru disebut-sebut bisa menjadi obat dari kanker payudara, penghilang rasa sakit dan obat inflamasi (mengurangi nyeri dan peradangan). Penggunaan racun kalajengking biru untuk obat-obatan ditemukan di Mexico dan Kuba.

Berbeda dari dua negara tadi Amerika Serikat menggunakan racun Kalajengking Emperor untuk menyembuhkan penyakit jantung. Kalajengking jenis ini disebut-sebut memiliki efek yang lebih baik dibandingkan 12 jenis kalajengking lain yang juga digunakan untuk penelitan yang dilakukan di Madison, Winsconsin.

Selain jenis kalajengking tertentu yang digunakan untuk penelitan, hal lain yang membuat racun kalajengking menjadi mahal adalah sulitnya mendapatkan satu liter racun kalajengking. Ingat 1 (satu) liter racun kalajengking yang dihargai 143 Milyar.

Detikhealth mengutip Science Nature, mengatakan satu ekor kalajengking menghasilkan 0.5 miligram racun dari satu sesi pemerahan dan itu pun hanya bisa memerah dari 10 ekor kalajengking. Jadi dalam sehari maksimal seseorang akan mendapatkan 5 miligram racun.

Jadi untuk mendapatkan satu liter liter racun kalajengking mungkin orang-orang yang ingin cepat kaya bakalan mundur dengan teratur.

Universitas Ben M’sik Hassan II dilaporkan oleh detik health sudah mengembangkan sebuah mesin yang bisa mengambil racun dari 150 kalajengking per hari dengan menggunakan tegangan listrik yang ditempelkan ke ujung ekor kalajengking sehingga menstimulasi bagian yang memproduksi racun.

Jika paten dari mesin tersebut sudah keluar bukan tidak mungkin akan muncul peternakan kalajengking. Hanya saja siapa yang cukup gila untuk melakukannya?

Di Indonesia sendiri penelitian untuk menggunakan racun kalajengking sebagai alternatif pengobatan belum banyak dilakukan. (Atau setidaknya begitu karena literatur online yang saya temukan hampir tidak ada)

Kesimpulan saya:

Mungkin presiden kita itu memang bergurau atau hanya fiksi menunggu menjadi realiti?

Kalau gurauan yah cukuplah dianggap sebagai penghibur.

Soalnya beberapa jenis kalajengking yang racunnya digunakan untuk obat-obatan sepertinya tidak terdapat di Indonesia, atau mungkin saya kurang membaca referensi lain perihal penelitian racun kalajengking dan jenis kalajengking yang digunakan untuk pengobatan di negeri ini.

Komentar