logo asuransi umum mega terbaru

Saya sudah hampir tujuh tahun bekerja di PT. Asuransi Umum Mega atau Mega Insurance. Selama tujuh tahun tersebut saya melihat rekan-rekan yang datang dan pergi. Berbagai kisah saya lalui dengan rekan-rekan seprofesi, ada masa saya menjadi seorang "murid" dan ada masa saya menjadi seorang "mentor." Mega Insurance Indonesia, sekarang tidak lagi menjadi sebuah tempat mencari nafkah tapi lebih dari itu, Mega Insurance Indonesia adalah sebuah keluarga besar baru bagi saya.

Saya kurang tahu bagaimana situasi di perusahaan lain. Karena saya belum punya kesempatan berganti bahtera sebagaimana teman-teman baru saya. Namun pengakuan dari rekan-rekan yang baru bergabung sangat membanggakan. Tidak ada perusahaan lain yang seperti Asuransi Umum Mega, kata mereka. Penilaian mereka berdasarkan pada kategori situasi pertemanan dan kekeluargaan yang dirasakan di perusahaan ini dan perusahaan sebelumnya.

Jika rekan-rekan baru saya menilai dari sisi bisnis, mereka melihat lebih baik lagi. Dengan berada dibawah naungan CT Corpora, Asuransi Umum Mega sebagai sebuah perusahaan layanan jasa keuangan tidak akan kekeringan bisnis karena layanan keuangan khususnya dibidang asuransi sangat banyak prospeknya dengan bekerja sama diantara anak perusahaan. Hanya saja kelemahan dari menggantungkan bisnis ke Grup sendiri adalah, ketika grup mandeg maka bisnis pun akan tersendat.

Saya sendiri baru mengenal konsep dan manfaat asuransi karena bekerja di asuransi umum mega di tahun 2010. Asuransi yang saya kenal selama ini hanya seputar asuransi kesehatan dari PT ASKES (sekarang BPJS Kesehatan), dan asuransi kecelakaan (Jasa Raharja). Sayang mentor-mentor yang telah mengajarkan saya tentang produk-produk asuransi di Mega Insurance Indonesia telah banyak yang berkarir di perusahaan lain. Tapi hubungan silaturahim tetap terjalin melalui perantaraan media sosial seperti facebook, twitter, linkedn, dan lain sebagainya.

Profil Asuransi Umum Mega atau Mega Insurance Indonesia


Saat pertama kali masuk (wawancara) untuk bekerja di Asuransi Umum Mega, saya tidak terlalu mengenal perusahaan asuransi milik Chairul Tanjung tersebut. Seperti semua masyarakat, saya lebih kenal dengan Bank Mega dibandingkan lini usaha asuransinya.

Saya tidak terpikir untuk berkarir di salah satu perusahaan milik konglomerat Indonesia ini. Apalagi berkarir di industri asuransi. Latar belakang pendidikan saya sama sekali tidak berhubungan dengan industri asuransi. Mungkin lebih tepatnya kalau dari latar belakang pendidikan saya harusnya bekerja di Trans Media.

Saya memiliki gelar Sarjana Sastra Inggris dari Universitas Negeri Padang.

Ketika saya akhirnya diterima bekerja di Asuransi Umum Mega, saya memulai karir sebagai trainee. Direktur Asuransi Umum Mega waktu itu Bapak Willy Nusantara. Saya tidak banyak mengenal beliau karena hanya beberapa kali ketika pelatihan Beliau masuk dan memberikan briefing secara singkat kepada kami trainee. Menurut beberapa orang yang sudah berpengalaman di industri asuransi dan Bapak Willy Nusantara ini merupakan tokoh yang sempat memimpin Perusahaan Asuransi yang cukup besar di Indonesia. Sebelum memimpin Asuransi Umum Mega (di 2010 Asuransi Umum Mega dikenal dengan singkatan AUM) Bapak Willy Nusantara pernah memimpin PT Asuransi Umum Sinar Mas.

Susunan manajemen waktu saya masuk di Asuransi Umum Mega sebagai berikut:
  • Willy Nusantara, Direktur Utama
  • Julie Johan, Direktur Teknik
  • Ivan Nanulaitta, Direktur Marketing
  • Fang Verawaty Tandyo, Direktur Keuangan
Sekarang posisi manajemen Mega Insurance Indonesia sudah berubah. Kawan-kawan pembaca bisa melihat posisi manajemen Mega Insurance Indonesia saat ini di wikipedia indonesia:
  • Ivan Nanulaitta, Direktur Utama
  • Fang Verawaty Tandyo, Direktur Keuangan
  • Lukman Siregar, Direktur General Affair & Human Resources
  • Tommy Lau, Direktur Teknik
Sebelum bergabung dengan Group CT Corpora (d/h Paragroup), Asuransi Umum Mega dahulunya bernama PT. Asuransi Republik.

Asuransi Republik sendiri telah beroperasi di industri asuransi khususnya asuransi kerugian (baca: asuransi umum atau asuransi harta benda) sejak tahun 1956. Tanggal 19 Februari 2014 Chairul Tanjung melalui Paragroup membeli seluruh saham Asuransi Republik dan merubah nama perusahaan menjadi Asuransi Umum Mega pada tanggal 19 Februari 2014. Hingga sekarang beberapa pegawai dari asuransi Republik masih bekerja di Asuransi Umum Mega.

Saya sendiri saat ini bekerja di unit marketing unit asuransi syariah Mega Insurance. Asuransi Umum Mega mendapatkan izin untuk menjual produk-produk asuransi syariah pada tanggal 7 Mei 2007 melalui surat keputusan Menteri Keuangan bernomor KEP-095/KM.10/2007. Dewan pengawas untuk unit usaha syariah PT Asuransi Umum Mega berasal dari ulama-ulama MUI, yaitu:
  • K.H. Ma'ruf Amin
  • Kanny Hidaya, S.E., MM
Sekarang K.H. Ma'ruf Amin tidak lagi bersama PT Asuransi Umum Mega karena pak kiyai telah mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai Dewan Pengawas Syariah. Keputusan yang sangat tepat kalau saya pikir, karena tenaga pak Kiyai sangat dibutuhkan oleh negara dan ummat secara umum. Terakhir yang saya dengar pak Kiyai diberikan amanah dari Presiden Jokowi dalam sebuah tim khusus yang bertugas untuk menjaga Kebhinekaan berdasarkan Pancasila.

Ada impian agar unit kecil ini bisa menjadi perusahaan sendiri. Tetapi tentunya keputusan strategis tersebut harus berdasarkan pertimbangan bisnis yang baik dari manajemen maupun dari pemilik sendiri. Sepertinya mimpi untuk menjadi perusahaan syariah sendiri itu masih jauh dari terwujud mengingat kondisi ekonomi apalagi syariah yang lesu.

Asuransi Syariah sempat menjadi salah satu kontributor pemberi laba yang cukup besar untuk perusahaan beberapa tahun yang lalu. Produk asuransi kecelakaan diri menjadi produk terunggul dari unit kecil ini. Tapi roda berputar, dan kini produk lain pun menggantikan seperti asuransi kesehatan mega insurance, mega medical care, dan mega proteksi diri.

Well, meskipun unit asuransi syariah secara kuantitas kecil tapi prestasinya cukup banyak. Beberapa kali cabang Syariah PT. Asuransi Umum Mega mendapatkan penghargaan dari beberapa lembaga keuangan seperti:
  1. tahun 2015 yang lalu dimana Asuransi Umum Mega Syariah mendapatkan peringkat terbaik The Best Risk Management untuk perusahaan asuransi umum syariah dengan aset diatas 100 milyar dari Karim Consulting.
  2. Tahun 2011 Majalah Investor Unit Syariah PT Asuransi Umum Mega mendapat kategori terbaik untuk Cabang Asuransi Syariah dengan Aset dibawah Rp 50 Milyar
  3. Tahun 2010 Majalah Investor Unit Syariah PT Asuransi Umum Mega mendapat kategori terbaik untuk Cabang Asuransi Syariah dengan Aset dibawah Rp 20 Milyar

Mega Insurance Karir: Membuka Peluang Berkembang Dengan Luas

Ada banyak alumni asuransi umum mega yang telah menjabat posisi penting di beberapa perusahaan asuransi. Makanya kadang rekan-rekan di kantor berseloroh kalau mereka bukan bekerja di mega insurance tetapi kuliah. Banyak ilmu yang mereka dapatkan di perusahaan ini, bahkan beberapa kali perusahaan mengadakan pelatihan bagi karyawan terpilih untuk meningkatkan kemampuan teknikal asuransi yang dibutuhkan oleh industri asuransi saat ini.

Saya sendiri pernah mendapatkan pelatihan dasar-dasar asuransi yang meliputi:

  1. Prinsip Asuransi Kerugian
  2. Pengantar Bisnis
  3. Hukum Asuransi
Ketiga pelatihan dasar diatas diadakan agar perusahaan bisa memiliki karyawan dengan kemampuan praktikal di bidang asuransi. Jadi pengembangan produk jasa keuangan yang dimiliki oleh perusahaan bisa lebih beragam. Contoh produk baru yang menjadi sumber kekuatan perusahaan saat ini adalah asuransi kesehatan untuk individu (mega medical care dan mega proteksi diri).

Kedua produk ini dapat teman-teman temukan di transmart carrefour. Mungkin sebagian rekan-rekan belum tahu kalau mega insurance & carrefour memiliki satu pemilik. Carrefour sendiri sudah dibeli oleh Chairul Tanjung beberapa tahun yang lalu dan tindakan strategis pemilik CT Corp ini membuat orang-orang Indonesia bangga.

Yah, saya juga mendengar beberapa komentar miring soal keputusan pembelian Carrefour Indonesia oleh CT. Begitulah setiap keputusan, selalu melahirkan pro dan kontra.

Beberapa orang angkatan saya pun kini telah memiliki karir yang bagus di perusahaan lain. Sekarang agar karyawannya tak dibajak perusahaan lain, manajemen asuransi umum mega membuat kebijakan yang sangat tidak populer. Ibarat pemain sepak bola kelas dunia, sekarang setiap perusahaan yang ingin menggunakan tenaga karyawan mega insurance yang telah diberikan pelatihan harus mengeluarkan "mahar" cukup besar.

Setidaknya dalam hitungan saya pribadi, kalau perusahaan mungkin tidak.

Bagi saya pribadi kesempatan untuk pindah kapal itu belum ada, mungkin Allah masih memberikan rezeki kepada saya dengan bekerja di Asuransi Umum Mega saat ini. Meskipun kadang saya merasakan rasa bosan (wajarlah ya namanya manusia) empat hal ini membuat saya memiliki kebanggaan tersendiri. 
  1. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance Indonesia) merupakan perusahaan yang dimiliki oleh anak negeri. Dari umur saya yang masih muda di dunia kerja dan industri asuransi, hal ini merupakan sebuah kebanggaan sendiri karena kepemilikan sebuah group perusahaan rata-rata dimiliki oleh masyarakat etnis tionghoa. 
  2. Bekerja di group besar seperti CT Corpora dimana kantornya satu kawasan dengan perusahaan media yang dikenal oleh masyarakat seperti Trans Tv, Trans 7 membuat saya selalu bertemu dengan para pesohor baik artis maupun tokoh nasional. Siapa sangka bisa jumatan bareng mantan menko perekonomian era SBY dan juga pemilik CT Corpora, Chairul Tanjung di gedung Bank Mega Tandean. (Mana si Bapak enggak minta diistimewakan, datang telat dan gabung di shaf paling belakang. Masya Allah, barakah umur dan usahanya pak)
  3. Bisa dapat barang-barang branded dengan kualitas sangat bagus dari Transfashion. Kalau orang beli baju atau sepatu branded seperti crocs dan lain sebagainya dengan harga jutaan, kita disini bisa mendapatkan barang-barang tersebut dengan berapa ratus ribu. Selain itu beberapa rekan malah memanfaat fasilitas kredit motor/mobil dengan mega zip atau beli apartemen Trans Property di Cibubur. Kabarnya lokasi kantor akan pindah ke Cibubur cuma saya tidak tahu kapan pastinya.
  4. Ilmu yang tak terbatas. Bekerja di asuransi umum berarti mengelola uang orang lain. Seperti bekerja di perbankan, namun beda antara asuransi dan bank (menurut saya loh) soal mendapatkan uang itu kembali. Kalau anda menyerahkan uang untuk disimpan dan dikelola dan dapat ditarik kapan pun (kecuali produk deposito ya) maka asuransi hanya akan memberikan santunan kepada Anda (uang yang dikelola itu balik ke Anda) jika terjadi kejadian-kejadian tertentu. 
Sempurna banget gan, emang ga ada yang kurang apa? Banyak gosip yang beredar loh di luaran?

Seperti yang saya singgung diatas tadi. Rasa bosan dan tidak puas itu pasti ada saya rasakan. Namanya juga manusia? Toh, sebagus-bagusnya sebuah tempat pasti ada kekurangannya. Masih milik manusia, yang sempurna cuma milik Allah.

Akhir Kata

Asuransi Umum Mega apalagi cabang Syariah memiliki produk-produk keuangan yang menurut saya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, umat muslim khususnya. Jadi jika rekan-rekan pembaca membutuhkan produk asuransi syariah jangan sungkan untuk menanyakan deskripsi produk dan penawarannya melalui laman produk asuransi syariah PT Asuransi Umum Mega.

Komentar