Apa itu SKS?

Bagi pelajar yang baru lulus dan akan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi pasti akan bingung dengan istilah SKS.

Sks adalah singkatan dari sistem kredit semester.

Itu singkatan resminya. Kalau singkatan tidak resmi yang dikenal dikalangan mahasiswa dan dosen singkatan SKS adalah Sistem Kebut Semalam. Alias ngerjain tugas atau ngapalin mata kuliah di malam sebelum tugas dikumpulkan atau mata kuliah akan diujikan. Hehehehe..

Jadi apa itu sks?

Dan apa hubungannya dengan sistem perkuliahan yang akan kamu jalani di perguruan tinggi nanti?

Kira-kira begitu kesimpulan yang saya dapat dari beragam pertanyaan yang diberikan oleh para calon mahasiswa baru yang sering saya dapatkan.

Gimana sih cara berpakaian mahasiswi baru dikampus? Lanjut baca!

Jadi semoga tulisan saya ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Mari kita mulai dengan pengertian sks itu sendiri.

SKS adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester (1). Dengan sistem SKS, mahasiswa dapat memilih sendiri mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester.

Baca: Kuliah itu berapa tahun sih idealnya?

Mata kuliah yang diambil untuk satu semester ada yang sudah paketan alias diatur oleh jurusan perkuliahan terkait setelah melalui proses panjang di rektorat.

Berbeda dengan ketika di sekolah dulu, saat kuliah kamu bebas memilih mata kuliah yang akan kamu jalani di semester tersebut.

Kalau di sekolah jadwal belajar kamu diatur oleh guru maka ketika kuliah di perguruan tinggi KAMU yang memilih sendiri mau belajar apa dan juga menentukan jadwal kuliahnya.

Note: jadwal kuliah sesuai dengan yang dikeluarkan oleh pihak jurusan/fakultas/Universitas.

Hampir semua perguruan tinggi di dunia dan juga di Indonesia menggunakan sistem SKS.

Sistem SKS ini digunakan untuk mengukur:

  1. Besarnya beban studi mahasiswa

  2. Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mahasiswa

  3. Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap.

  4. Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.


Sering juga saya mendapatkan pertanyaan dari kawan-kawan yang akan kuliah tentang 1 semester berapa sks.

Saya harap jawaban yang akan saya berikan berikut bisa memuaskan, atau paling tidak bisa menjadi pengetahuan sebelum kamu menjadi mahasiswa.

Secara umum maksimum beban sks yang dapat diambil oleh seorang mahasiswa adalah 24 sks.

Tetapi menurut mantan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Illah Sailah, jumlah sks yang dibebankan kepada mahasiswa dan dosen hanya 18 sks.

Itu beban maksimal.

Loh kok beda antara yang diterapkan dikampus dan di perguruan tinggi?

Menurut Ibu Illah Sailah perbedaan yang terjadi antara peraturan pemerintah dengan penerapan di perguruan tinggi dikarenakan tidak ada sangsi yang ditetapkan di Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Akibat tidak adanya pengaturan sanksi penerapan pembagian beban sks ini juga berbeda-beda di setiap kampus.

Contoh:

Sewaktu kuliah di Universitas Negeri Padang ketika saya memproses Kartu Rencana Studi (KRS), sistem di rektorat yang mengatur maksimum pengambilan beban studi ini akan langsung memotong beban sks jika di KRS mata kuliah yang diambil lebih dari 24.

Sistem di kampus saya juga secara otomatis akan mengeluarkan mata kuliah yang terdapat di KRS jika kelas yang mengajarkan mata kuliah tersebut sudah full pesertanya.

Jika hal ini terjadi biasanya dari rencana mengambil beban maksimal 24 sks akan terpotong.

Solusinya, saya harus mencari jadwal mata kuliah lainnya dan mencocokkan jadwal tersebut dengan jadwal mata kuliah yang sudah diakui oleh sistem kampus.

Kalau mahasiswa yang akan menyelesaikan masa studi, sistem otomatis ini bisa di-bypass. Jadi seorang mahasiswa bisa mendapatkan lebih dari 24 sks untuk satu semester.

Beban SKS setiap semesternya itu tidak sama.

Jumlah sks tiap semester bisa berbeda-beda. Semua tergantung pada amal dan perbuatannya. (hahahaha...)

Eh ini ada benernya loh.

Jika di semester pertama anda mendapatkan IP (Indeks Prestasi) 3 koma sekian maka kamu berhak mendapatkan jatah 24 sks lagi untuk semester berikutnya. Jika kamu mendapatkan IP dibawah tiga, maka kamu akan mendapatkan pengurangan beban sks dari universitas.

Untuk besaran beban studi per jurusan berbeda jumlahnya. Contoh fakultasnya boleh sama di Fakultas Ekonomi tetapi beban sks kuliah manajemen dan sks kuliah akuntansi berbeda jumlah dan bobotnya.

Selain itu beban studi yang berbeda biaya sksnya juga berbeda. Khususnya bagi kamu yang kuliah di perguruan tinggi swasta.

Biaya sks adalah biaya yang harus kamu keluarkan untuk mengikuti mata kuliah di semester tersebut. Jadi kalau sayang keluarga jangan lama-lama di kampus ...

MAHAL!

1 sks berapa kali pertemuan?


Saat saya kuliah dulu 1 sks terdiri dari 1 jam kegiatan terjadwal, 1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga pengasuh mata kuliah yang bersangkutan contohnya menyelesaikan pekerjaan rumah, dan tugas membuat referensi, menerjemahkan artikel dan lain sebagainya.

Jadi gini untuk 1 sks itu terangkum tiga hal diatas tadi.

Jadi misalnya hari ini saya kuliah history of english literature. Dosen masuk kemudian menjelaskan materi tentang Sejarah Sastra Inggris di Abad ke 18.

Penjelasannya mungkin hanya 30 menit, setelah itu dosen akan menanyakan apa saja pembahasan tentang sejarah sastra inggris di abad ke 18 yang diketahui oleh mahasiswanya. Terjadilah sebuah diskusi kelas.

Lalu ketika jam mata kuliah sudah berakhir si Dosen mengatakan tugas hari itu adalah mencari karya sastra dari pengarang di Abad ke 18, dibuat makalahnya.

Baca Informasi Lengkah Untuk Mahasiswa/wi Sastra Inggris

Pernah nonton film Harry Potter kan? Atau pernah membaca novel karya JK Rowling tersebut?

Nah, kamu tentu ingat bagaimana stresnya para murid Hogwarts saat belajar.

Ada buku panduan yang harus dibuat ringkasannya, lalu ada proses belajar mengajar dalam kelas yang diiringi diskusi tanya jawab antara Harry dan guru-gurunya.

Dan juga ada tugas membuat makalah sendiri untuk satu mata pelajaran sihir.

Secara umum apa yang digambarkan oleh film Harry Potter dan juga novelnya tersebut tidak jauh beda dengan apa yang saya rasakan waktu kuliah sastra inggris dulu.

Kuliah di Jurusan Akuntansi Susah ga sih?

1 sks berapa menit?


Menurut mantan Ditjen Kemenristek Dikti tadi yang disampaikan ke koran sindo Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur 1 sks itu hanya 2.67 jam belajar atau 160.2 menit.

Kalau di sekolah dulu kamu pernah melihat jadwal mata pelajaran kelas anda untuk satu minggu, maka kamu akan melihat jika satu mata pelajaran terdiri dari 2 jam atau 120 menit.

Saat kuliah periode belajar di kelas ini untuk 1 SKS tergantung dengan mata kuliah yang diambil. Jika saya mengambil pengalaman kuliah dulu, maka jawaban untuk berapa menit 1 sks itu saya jawab lebih kurang 45 menit.

Menurut Rektor Universitas Sebelas Maret, Ravik Karsidi, satu sks itu harusnya terdiri dari 60 menit tatap muka,
50 menit tugas terstruktur 50 menit tugas mandiri. Totalnya lebih kurang 160 menit atau dua jam.

Jadi kira-kira dalam seminggu kamu memiliki waktu belajar di kampus lebih kurang 48-54 jam. Jumlah ini (total waktu yang digunakan untuk belajar dalam seminggu) melebih waktu belajar negara-negara maju seperti Amerika Serikat (dengan total jam belajar 35-54 jam), Eropa (31,5-40 jam) dan Australia (32-50 jam).

1 semester berapa bulan untuk kuliah?

Pertanyaan ini cukup menggelikan bagi saya. Mohon maaf sebelumnya. Alasan saya mengatakan pertanyaan ini menggelikan karena waktu sd berapa bulan untuk satu semester itu sudah dipelajari.

Oke kita coba mengingat pelajaran dasar kita ya. Satu semester itu enam bulan. Nah begitu pula dengan masa waktu kuliah anda. 1 semester kuliah akan dijalani selama enam bulan.

Pengertian SKS, KRS, dan LHS


Diatas saya sudah memberikan definisi SKS dan sedikit menyinggung tentang KRS.

Saya coba bahas sedikit tentang KRS ini.

KRS atau Kartu Rencana Studi merupakan sebuah lembaran kertas yang menyimpan informasi tentang:

  • identitas mahasiswa (Nomor Induk Mahasiswa)

  • Jurusan / Fakultas tempat kamu terdaftar

  • kode mata kuliah yang kamu ambil

  • judul mata kuliah yang kamu ambil

  • beban sks untuk mata kuliah tersebut


Bagaimana menyusun KRS bagi mahasiswa baru?

Dulu...

Ketika saya baru masuk kuliah, saat melapor ke Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris saya mendapatkan informasi Pembimbing Akademik (PA).

Baca: Apa alasan Dosen Pembimbing Fatin Shidqia Lubis, menolak judul skripsinya?

Dosen yang menjadi PA saya bernama Bapak Edi Trisno. Ketika mendaftar untuk kuliah semester 1, dosen PA saya inilah yang membimbing saya untuk mengambil mata kuliah yang harus saya ambil di semester awal tersebut.

Setelah menjalani perkuliahan nantinya konsultasi untuk mengambil mata kuliah tidak terlalu perlu dilakukan. Soalnya secara alami kita akan tahu apa saja mata kuliah yang diperlukan untuk mendapatkan gelar sarjana.

Dosen PA berfungsi sebagai pemberi persetujuan terhadap rencana studi yang akan kita ambil di semester berikutnya. Tanpa persetujuan Pembimbing Akademis rencana studi yang telah kita buat tidak akan berjalan. Setidaknya bagi saya, entah kalau ada kenalan atau kerabat kamu mengalami hal yang berbeda.

Untuk melengkapi pembahasan tentang apa itu sks tidak lengkap kalau sudah membahas KRS dan melupakan LHS.

Apa itu LHS?


LHS merupakan singkatan dari Lembar Hasil Studi. Dulu ketika saya kuliah bentuknya masih berupa kertas. Kalau sekarang mungkin sudah berupa sistem yang bisa diakses secara online.

Nah, didalam LHS ini masa depan kamu akan tergambar.

Lembar hasil studi biasanya akan kamu dapatkan di akhir semester. Kalau diibaratkan sekolah, LHS adalah rapor penilaian kamu untuk kegiatan perkuliahan di semester yang kamu ikuti.

Di Lembaran Hasil Studi tersebut kamu akan mengetahui seberapa besar pencapaian kamu selama menjalankan perkuliahan di semester tersebut.

Pencapaian kamu diukur oleh Indeks Prestasi (IP).

Di LHS juga kamu akan mengetahui:

  • mata kuliah yang gagal (kamu hanya wajib mengulang mata kuliah yang gagal tersebut).

  • mata kuliah yang harus dipertimbangkan untuk diambil lagi di semester berikutnya

  • mata kuliah yang kamu mempunyai prestasi


Kabarnya kalau dulu yang menggunakan sistem kenaikan tingkat, jika satu mata kuliah gagal maka studi kamu di semester tersebut dinyatakan gagal semua.

Kasarnya begini jika kamu mengikuti 8 mata kuliah dengan beban sks masing-masing 3 lalu kamu di tujuh mata kuliah mendapat nilai A dan hanya satu mata kuliah yang dapat E, maka kamu harus mengulang kembali delapan mata kuliah tersebut di semester berikutnya.

Kebayang gak berapa uang, tenaga, dan pikiran yang sudah kepake untuk kuliah satu semester lalu semua digagalkan gegara satu mata kuliah yang dapat nilai E?

Makanya jika kamu sekarang kuliah dengan sistem sks jangan disia-siakan deh. Cepet kelarin kuliahnya lalu bekerja dan setelah itu berwiraswasta.

Anak Sastra? Jangan lupa baca 7+ Peluang Kerja Sastra Inggris Yang Tidak Diketahui oleh Banyak Orang

NB:

  1. Jika ada pertanyaan gunakan form komentar dibawah.

  2. Kalau artikel ini membuka wawasan kamu tentang kuliah, jangan lupa direferensikan ke teman / orang tua / kerabat. Klik ikon media sosial yang ada dibawah.

  3. Pertanyaan seputar perkuliahan yang lain dapat kamu lihat di tulisan berjudul 15 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Masuk Perguruan Tinggi.


referensi:

Komentar